Pages

Dahsyatnya Arti Sebuah Maaf


Setiap manusia bukanlah makhluk yang sempurna, begitupun juga dalam

menjalin setiap hubungan dengan sesamanya, baik itu sebuah

persahabatan atau sebuah hubungan yang lebih dalam seperti pacaran atau pernikahan.

Dalam menjalin sebuah hubungan pastinya ada yang disebut cekcok atau pertengkarandan sejenisnya yang tentunya juga diselingi dengan berbagai kebahagiaan yang dapat kita rangkai seperti sebuah lagu yang terus mengalir dalam hidup ini.
Ketika kita berbuat kesalahan baik itu kepada pasangan atau sahabat kita, kadangkala kita merasa begitu sakit untuk melakukannya. rasa sakit itu tidak hanya dirasakan oleh orang yang kita lukai hatinya namun juga oleh kita sendiri.
Betapa sakitnya perasaan ini ketika kita mengetahui hubungan yang telah kita jalin selama beberapa waktu bisa tiba tiba berubah begitu saja hanya gara gara satu kesalahan yang sepele.
Namun setiap kali kita ditanya mengapa kita bisa sedemikian tega melakukan kesalahan itu, kita selalu menjawab dengan simpel 
"karna aku tau itu yang terbaik, jadi aku melakukan itu" atau mungkin " aku ngga tau kalo ternyata efeknya demikian besar dan menyakitkan buat hubungan kita".itulah alibi yang selalu kita berikan tiap kali kita berbuat salah kepada sahabat atau kekasih kita.
Kita seolah olah dibutakan oleh segala hal yang kita anggap sebagai sesuatu yang terbaik, namun sebenarnya di atas atau di balik semua itu sebenarnya yang membuat kita berbuat kesalahan adalah keegoisan kita sendiri.


Keinginan kita untuk selalu menjadi yang paling benar dan paling hebat.
Kita selalu berpikir bahwa dengan melakukan hal itu kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkan, tapi akhirnya hal sebaliknyalah yang kita dapatkan dan justru itu membuat persahabatan atau hubungan kita dengan pasangan dan orang yang kita kasihi menjadi hancur berantakan.

Ketika semuanya berantakan apa sebenarnya yang kita cari?
Hanya satu, yaitu kata MAAF dan pengampunan dari teman atau orang yang kita kasihi.
Betapa besar dan bernilai arti kata tersebut, hingga setiap orang seolah berpikir dua kali untuk mengatakannya.
Sebuah kata yang entah begitu berarti atau hanya sebuah kata biasa yang biasanya kita ucapkan tanpa makna.
Namun ada juga saat dimana kita benar benar menyadari apa arti kata itu sesungguhnya.
Ketika kita meminta maaf bukan berarti semua akan berubah seperti sedemikan rupa seperti awalnya. Namun kata maaf hanya menghapuskan jejak yang kita buat di dalam hati orang yang kita kasihi untuk sementara. Kala kesalahan itu dibuat dan diulangi terus menerus, jejak yang kita buat itu akan muncul lagi dan akan semakin dalam.
Tentunya kita semua tidak menginginkan bahwa sebuah persahabatan dan pertemanan atau hubungan kita dengan orang lain hancur hanya gara gara kita mengabaikan apa arti kata maaf itu.
Aku juga menyadari betapa besar makna kata maaf ini.
Kata sorry atau maaf dengan mudah aku ucapkan, padahal aku sendiri baru menyadari betapa besar arti kata tersebut. Ketika kita mengucapkan kata tersebut kita berarti memiliki sebuah komitmen untuk tidak mengulangi hal yang telah kita perbuat dan menghapus segala kesalahan dan keegoisan yang telah kita ciptakan pada teman atau orang yang kita kasihi.
Begitu berat kadang untuk menyikapi sebuah kesalahan yang tidak dapat dimaafkan.
Mungkin kesalahan itu begitu besar hingga kadang orang lain tidak bisa menerimanya, atau gara gara kesalahan yang kita buat, orang lain menjadi tahu siapa diri kita sebenarnya dan dengan tidak memaafkan kita mereka memiliki alasan untuk menjauhi kita dan meletakkan kita dalam posisi sebagai orang yang dibenci atau orang yang tidak disukai sama sekali.
Namun tanpa memberikan sebuah maaf dan pengampunan kepada orang lain kita sama saja dengan menciptakan sebuah kegelisahan dalam hidup. kebencian yang terus mengakar dalam hati dan pikiran kita lama lama juga akan memberikan sebuah efek negatif dalam hidup kita.
Mungkin kita memang pernah disakiti oleh orang lain namun apakah kita sadar apabila kita juga sering berbuat salah terhadap orang lain?
dan apakah kita harus meniru orang lain?
Jadi kalau orang lain berkenan memaafkan kita, kita juga akan melakukan hal yang sama pada orang yang bersalah pada kita dan sebaliknya bila orang lain tidak berkenan memaafkan kita, kita juga akan melakukan hal yang sama pula?

Sekecil atau sebesar apapun kesalahan kita atau kesalahan orang lain, kita harus belajar menyadari bahwa kita sebagai manusia pastilah makhluk yang tidak sempurna. bukan makhluk yang mampu mengerti dan memahami perasaan orang lain dengan mudahnya. kita adalah makhluk yang masih perlu belajar akan segala sesuatunya. bagaimana kita harus bersikap berucap atau berperilaku adalah salah satunya.

Namun apabila kita tidak berkenan untuk memaafkan orang lain kita sama saja dengan orang yang tidak mau memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berubah, namun kita juga harus mengingat bahwa kelak ketika kita mengucapkan kata tersebut, kita harus benar benar mengerti apa arti sesungguhnya dari kata tersebut bahwa kita memiliki sebuah komitmen untuk tidak mengulangi kesalahan yang telah kita buat.

Itulah arti kata maaf dan betapa besar efek yang kita ucapkan hanya dari mengucapkan satu kata tersebut. (Inilah lesson yang aku dapat di hari ini dari seorang sahabat baik yang mana yang makin aku rasakan keberadaannya, tengkyu dear.. thank you so much… )
'Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan. (QS. Ali- Imran : 134). 
Untuk bisa memaafkan orang lain dengan ikhlas, kita harus bisa memahami perbedaan bukan menyamakan perbedaan. Seringkali pergesekan terjadi ketika kita berbeda persepsi 
dengan orang lain,dan kita memaksakan supaya persepsi orang itu sama dengan kita, begitupun sebaliknya. Sehingga bila persamaan persepsi itu tidak terjadi, 
kita sakit hati karena merasa orang lain tidak bisa memahami kita. Sudah sunatullah setiap manusia mempunyai perbedaan.
 
Perbedaan pendapat, perbedaan selera, perbedaan kehendak, perbedaan kepentingan, perbedaan fisik dan lain sebagainya. 
Bahkan dua orang kembar identik sekalipun pasti ada perbedaannya. Sehingga lumrah saja jika seseorang mempunyai persepsi yang berbeda dan menyikapi 
sesuatu pun berbeda dengan kita.
 
Setelah kita memahami perbedaan itu, untuk bisa memafkan orang lain kita harus belajar mendengarkan orang lain tanpa menghakimi. (PR besar buat ku.. L)  
Seringkali kita  berpura-pura mendengarkan padahal di dalam hati kita sudah menghakimi dan tidak memberikan kesempatan kepada orang lain 
untuk menjelaskan latar belakang kenapa ia melakukan semua itu. Analoginya dan bisa dimengerti, ketika ada pertanyaan, Mengapa Allah menciptakan telinga 2 , 
satu di kanan dan satu di kiri sementara Dia menciptakan mulut hanya 1? Karena kita diminta untuk lebih banyak mendengarkan daripada berbicara.
Selain itu agar bisa memaafkan orang lain dengan ikhlas, janganlah selalu mengingat-ingat kesalahannya. 
Tapi ingatlah kebaikan-kebaikan yang sudah ia lakukan terhadap kita. Percayalah,  kebaikannya masih lebih banyak daripada kesalahannya. 
Tentunya diperlukan kejujuran dan kerendahan  hati kita untuk  mengakui kebaikan orang tersebut. 
Mudahan kedepannya aku bisa lebih bijak melihat semua permasalahan bukan hanya dari sudut pandang aku semata, 
dapat sedikit melonggarkan idealisme yang aku miliki, dan meyakini bahwasanya manusia itu berbeda.
 
Buat sahabat ku terkasih, terima kasih untuk semua nilai positif yang diajarkan ke aku selama ini, 
banyak hal yang aku dapat dari hubungan ini yang aku pikir lebih dari sekedar pertemanan. 
Semoga Allah senantiasa memberi rahmat dan Hidayah buat dirimu.



sumber : http://littlejibran.blogspot.com
  

0 komentar:

Posting Komentar